Selasa, 10 Mei 2011

Hambatan Perdagangan Internasional

A. PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Beberapa alasan mengapa suatu negara memerlukan negara lain dalam kehidupan ekonominya adalah :
1. Tidak semua kebutuhan masyarakatnya dapat dipenuhi oleh komoditi yang dihasilkan di dalam negeri, sehingga untuk
Memenuhi kebutuhan tersebut,harus dilakukan impor dari negara yang memproduksinya.

2. Karena terbatasnya konsumen, tidak semua hasil produksi dapat dipasarkan di dalam negeri, sehingga perlu dicari
Pasar di luar negeri

3. Sebagai sarana untuk melakukan proses alih teknologi

4. Perdagangan antar negara sebagai salah satu cara membina persahabatan dan kepentingan-kepentingan politik lainnya

5. Secara ekonomis dan matematis perdagangan internasional dapat mendatangkan tambahan keuntungan dan efisiensi dari
Dilakukannya tindakan spesialisasi produksi dari negara-negara yang memiliki keuntungan mutlak dan/atau
Keuntungan berbanding


B. HAMBATAN-HAMBATAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Meskipun setiap negara menyadari bahwa perdagangan negaranya dengan negara lain harus terlaksana dengan baik, lancar,dan saling menguntungkan, namun seringkali negara-negara tersebut membuat suatu kebijaksanaan dalam sektor
Perdagangan luar negeri yang justru menimbulkan hambatan dalam proses transaksi perdagangan luar negeri.

Adapun bentuk-bentuk hambatan yang selama ini terjadi diantaranya adalah :

1. HAMBATAN TARIF

Tarif adalah suatu nilai tertentu yang dibebankan kepada suatu komoditi luar negeri tertentu yang akan memasuki
Suatu negara (komoditi import). Tarif sendiri ditentukan dengan jumlah yang berbeda dengan jumlah yang berbeda
Untuk masing-masing komoditi impor.
Secara garis besar, bentuk penetapan tarif ada dua jenis, yaitu:
1. Tarif Ad-volarem : yakni tarif yang besar kecilnya ditetapkan berdasarkan prosentase tertentu dari nilai komoditi
Yang diimpor.

2. Tarif Spesifik : yakni tarif yang besar kecilnya didasarkan pada nilai yang tetap untuk setiap jumlah komoditi
Impor tertentu.

2. HAMBATAN QUOTA

Quota termasuk jenis hambatan perdagangan luar negeri yang lazim dan sering diterapkan oleh suatu negara untuk
Membatasi masukkan komoditi impor ke negaranya. Quota sendiri dapat diartikan sebagai tindakan pemerintah suatu
Negara dengan menetukan batas maksimal suatu komoditi impor yang boleh masuk ke negara tersebut.

3. HAMBATAN DUMPING

Meskipun karakteristiknya tidak seperti tarif dan quota, namun dumping sering menjadi suatu masalah bagi suatu
Negara dalam proses perdagangan luar negerinya. Dumping sendiri diartikan sebagai suatu tindakan dalam menetapkan
Harga yang lebih murah di luar negeri dibanding harga di dalam negeri untuk produk yang sama.

4. HAMBATAN EMBARGO/SANKSI EKONOMI

Sejarah membuktikan bahwa suatu negara yang karena tindakannya dianggap melanggar hak asasi manusia, melanggar
Wilayah kekuasaan suatu negara, akan menerima/dikenakan sanksi ekonomi oleh negara yang lain. Akibat dari hambatan
Ini biasanya lebih buruk dan meluas bagi masyarakat yang terkena sanksi ekonomi dari pada akibat yang ditimbulkan
Oleh hambatan-hambatan perdagangan lainnya.


C. ALASAN PEMERINTAH MENERAPKAN HAMBATAN PERDAGANGAN

Banyak alasan yang mendorong pemerintah menerapkan kebijaksanaan hambatan perdagangan, diantaranya adalah :

1. Tarif dan quota disamping untuk meningkatkan pendapatan negara dari sektor luar negeri, dipergunakan untuk lebih
Menyeimbangkan keadaan neraca pembayaran Ɣªήğ masih defisit.

2. Tarif dan quota juga diterapkan untuk melindungi industri dalam negeri yang masih dalam taraf berkembang, dari
Serangan komoditi-komoditi asing yang telah lebih dahulu 'dewasa'.

3. Tarif dan quota juga diterapkan untuk mempertahankan tingkat kemakmuran yang telah dirasakan dan dinikmati oleh
Masyarakat suatu negara.

4. Adapun dumping jika terpaksa ditempuh digunakan untuk memacu perkembangan ekspor lewat kenaikan permintaan
Dikarenakan harga yang murah tersebut.

5. Sanksi ekonomi diterapkan lebih dikarenakan untuk menyelesikan masalah-masalah yang berkaitan dengan HAM, politik,
Terorisme dan keamanan internasional.

Kamis, 24 Maret 2011

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN )

 A. Pengertian APBN
              Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana keuangan tahunan     pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran (1 Januari - 31 Desember). APBN, Perubahan APBN, dan Pertanggungjawaban APBN setiap tahun ditetapkan dengan Undang - undang.

B. Perkembangan Dana Pembangunan Di Indonesia 
              Dari segi perencanaan pembangunan di Indonesia, APBN adalah merupakan konsep perencanaan pembangunan yang memiliki jangka pendek, karena itulah APBN selalu disusun setiap tahun.
                Seperti namanya, maka secara garis besar APBN terdiri dari pos - pos seperti dibawah ini : 
  • Dari sisi penerimaan, terdiri dari pos penerimaan dalam negeri dan penerimaan pembangunan.
  • Sedangkan dari sisi pengeluaran, terdiri dari pos pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan.
                     APBN disusun agar pengalokasian dana pembangunan dapat berjalan dengan memperhatikan prinsip berimbang dan dinamis. Hal tersebut perlu diperhatikan mengingat tabungan pemerintah yang berasal dari selisih antara penerimaan dalam negeri dengan pengeluaran rutin, belum sepenuhnya menutupi kebutuhan biaya pembangunan di Indonesia.

C. Proses Penyusunan Anggaran
        Penyusunan APBN
        Pemerintah mengajukan Rancangan APBN dalam bentuk RUU tentang APBN kepada DPR.     Setelah melalui pembahasan, DPR menetapkan Undang-Undang tentang APBN selambat-lambatnya 2 bulan sebelum tahun anggaran dilaksanakan.

        Pelaksanaan APBN
        Setelah APBN ditetapkan dengan Undang-Undang, pelaksanaan APBN dituangkan lebih lanjut dengan Peraturan Presiden.Berdasarkan perkembangan, di tengah-tengah berjalannya tahun anggaran, APBN dapat mengalami revisi/perubahan. Untuk melakukan revisi APBN, Pemerintah harus mengajukan RUU Perubahan APBN untuk mendapatkan persetujuan DPR.Perubahan APBN dilakukan paling lambat akhir Maret, setelah pembahasan dengan Badan anggaran DPR.
         Dalam keadaan darurat (misalnya terjadi bencana alam), Pemerintah dapat melakukan pengeluaran yang belum tersedia anggarannya. 

        Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN 
        Selambatnya 6 bulan setelah tahun anggaran berakhir, Presiden menyampaikan RUU tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN kepada DPR berupa Laporan Keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan.

D. Perkiraan Penerimaan Negara
        Secara garis besar, sumber penerimaan negara berasal dari : 
        a. Penerimaan dalam negeri
        b. Penerimaan pembangunan
        
        D.1. Penerimaan Dalam Negeri   
                Pertama, penerimaan dalam negeri, untuk tahun - tahun awal setelah masa pemerintahan orde baru masih cukup menggantungkan pada penerimaan dari ekspor minyak bumi dan gas alam. 
          Namun dengan mulai tidak menentunya harga minyak dunia, maka mulai disadari bahwa ketergantungan penerimaan dari sektor migas perlu dikurangi. Untuk keperluan itu, maka pemerintah menempuh beberapa kebijaksanaan, diantaranya :
  • Deregulasi bidang Perbankan, yakni dengan mengurangi peran bank sentral, serta lebih memberi hak kepada bank pemerintah maupun swasta untuk menetukan suku bunga deposito dan pinjaman sendiri. Dampak dari deregulasi ini adalah meningkatnya tabungan masyarakat.
  • Deregulasi bidang perpajakan, untuk memperbaiki penerimaan negara.
  • Kebijaksanaan - kebijaksanaan lain yang selanjutnya dapat menciptakan iklim usaha yang lebih sehat dan mantap.
        D.2. Penerimaan Pembangunan 
                Meskipun telah ditempuh berbagai upaya untuk meningkatkan tabungan pemerintah, namun karena laju pembangunan yang demikian cepat, maka dana tersebut masih perlu dilengkapi dengan dan ditunjang dengan dana yang  berasal dari luar negeri. Meskipun untuk selanjutnya bantuan luar negeri tersebut makin meningkat jumlahnya sebagai hutang Indonesia, namun selalu di upayakan suatu mekanisme pemanfaatan dengan prioritas sektor - sektor yang lebih produktif. Dengan demikian bantuan luar negeri tersebut dapat dikelola dengan baik.

E. Perkiraan Pengeluaran Negara
       Secara garis besar, pengeluaran negara dikelompokkan menjadi dua, yakni :
       a. Pengeluaran rutin
       b. Pengeluaran pembangunan

       E.1. Pengeluaran Rutin Negara
               Pengeluaran rutin negara adalah pengeluaran yang dapat dikatakanselalu ada dan telah terencana sebelumnya secara rutin, diantaranya :
  • Pengeluaran untuk belanja pegawai
  • Pengeluaran untuk belanja barang
  • Pengeluaran untuk subsidi daerah otonom
  • Pengeluaran untuk membayar bunga dan cicilan hutang
  • Pengeluaran lain - lain
       E.2. Pengeluaran Pembangunan
               Secara garis besar, yang termasuk dalam pengeluaran pembangunan diantaranya adalah :
  • Pengeluaran pembangunan untuk berbagai departemen/lembaga negara, diantaranya untuk membiayai proyek-proyek pembangunan sektoral yang menjadi tanggung jawab masing-masing departemen/lembaga negara bersangkutan
  • Pengeluaran pembangunan untuk anggaran pembangunan daerah
  • Pengeluaran pembangunan lainnya
F. Dasar Perhitungan Perkiraan Penerimaan Negara
       Untuk memperoleh hasil perkiraan penerimaan negara, ada beberapa hal pokok yang harus diperhatikan. Hal - hal tersebut adalah :
        F.1. Penerimaan Dalam Negeri Di Luar MIGAS 
               Faktor - faktor yang dipertimbangkan adalah :
  • pajak penghasilan
  • pajak pertambahan nilai
  • bea masuk
  • cukai
  • pajak ekspor
  • pajak bumi dan bangunan 
  • bea materai
  • pajak lainnya
  • penerimaan bukan pajak
  • penerimaan dari hasil penjualan BBM
        F.2. Penerimaan Dalam Negeri Dari MIGAS
               Faktor - faktor yang di pertimbangkan adalah :
  • produksi minyak rata - rata per hari
  • harga rata - rata ekspor minyak mentah
        F.3. Penerimaan Pembangunan
                Terdiri dari penerimaan bantuan program dan bantuan proyek.

       Cara Penghitungan APBN
  • Metode Pendapatan
         Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage, interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor produksi adalam suatu negara selama satu periode. 
Y = r + w + i + p
  • Metode Pengeluaran

    Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun.

                                                      Y = C + I + G + (X – M)
  • Pendapatan perkapita 
          Adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian Pendapatan Nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan perkapita juga merefleksikan PDB per kapita.
         Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara, semakin besar pendapatan perkapitanya, semakin makmur negara tersebut.
          
 
 
               
 
 

        

Sabtu, 19 Februari 2011

Sistem Perekonomian Indonesia


 A. ARTI SISTEM
                  Banyak ahli di berbagai disiplin ilmu mengemukakan pendapatnya mengenai arti sistem. Namun, apapun definisinya suatu sistem perlu memiliki ciri sebagai berikut :
  • Setiap sistem memiliki tujuan
  • Setiap sistem mempunyai batas yang memisahkannya dari lingkungan
  • Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem yang biasa juga digaisebut dengan bagian, unsur, atau komponen
  • Setiap sistem melakukan kegiatan atau proses transformasi atau proses mengubah masukan menjadi keluaran
B. PERKEMBANGAN SISTEM PEREKONOMIAN PADA 
     UMUMNYA

      Perekonomian Terencana

       Ada dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu komunisme dan sosialisme. Sebagai wujud pemikiran Karl Marx, komunisme adalah sistem yang mengharuskan pemerintah memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi. Namun, lanjutnya, kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut hanyalah sementara; Ketika perekonomian masyarakat dianggap telah matang, pemerintah harus memberikan hak atas faktor-faktor produksi itu kepada para buruh. Uni Soviet dan banyak negara Eropa Timur lainnya menggunakan sistem ekonomi ini hingga akhir abad ke-20. Namun saat ini, hanya Kuba, Korea Utara, Vietnam, dan RRC yang menggunakan sistem ini. Negara-negara itu pun tidak sepenuhnya mengatur faktor produksi. China, misalnya, mulai melonggarkan peraturan dan memperbolehkan perusahaan swasta mengontrol faktor produksinya sendiri.

      Perekonomian Pasar

       Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan liberalisme untuk menciptakan sebuah lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme penawaran-permintaan.

     Perekonomian Pasar Campuran

      Perekonomian pasar campuran atau mixed market economies adalah gabungan antara sistem perekonomian pasar dan terencana. Menurut Griffin, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang benar-benar melaksanakan perekonomian pasar atau pun terencana, bahkan negara seperti Amerika Serikat. Meskipun dikenal sangat bebas, pemerintah Amerika Serikat tetap mengeluarkan beberapa peraturan yang membatasi kegiatan ekonomi. Misalnya larangan untuk menjual barang-barang tertentu untuk anak di bawah umur, pengontrolan iklan (advertising), dan lain-lain. Begitu pula dengan negara-negara perekonomian terencana. Saat ini, banyak negara-negara Blok Timur yang telah melakukan privatisasi—pengubahan status perusahaaan pemerintah menjadi perusahaan swasta.
C. PERKEMBANGAN SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
     
       Perkembangan Sistem Ekonomi Sebelum Orde Baru
     
     Sejak berdirinya negara Republik Indonesia, banyak sudah tokoh - tokoh negara pada saat itu telah merumuskan bentuk perekonomian yang tepat bagi bangsa Indonesia, baik secara individu maupun melalui diskusi kelompok.
      Demokrasi Ekonomi dipilih, karena memiliki ciri - ciri positif yang diantaranya adalah :
  • Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan
  • Cabang - cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai  hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara
  • Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar - besarnya kemakmuran rakyat
  • Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak
  • Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum
      Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia Setelah Orde Baru

      Awal orde baru diwarnai dengan masa - masa rehabilitasi, perbaikan, hampir di seluruh sektor kehidupan, tidak terkecuali sektor ekonomi. Rehabilitasi ini terutama ditujukan untuk :
  • Membersihkan segala aspek kehidupan dari sisa - sisa paham dan sistem perekonomian yang lama.
  • Menurunkan dan mengendalikan laju inflasi yang saat itu sangat tinggi, yang berakibat terhambatnya proses penyembuhan dan peningkatan kegiatan ekonomi secara umum
D. PARA PELAKU EKONOMI DI INDONESIA 
  
       Jika dalam ilmu ekonomi mikro kita mengenal tiga pelaku ekonomi, yaitu : 
  • Pemilik faktor produksi
  • Konsumen
  • Produsen
      Dan jika dalam ilmu ekonomi makro kita mengenal empat pelaku ekonomi :
  • Sektor rumah tangga
  • Sektor swasta
  • Sektor pemerintah
  • Sektor luar negeri
    
 

Kamis, 06 Januari 2011

Fungsi Manajemen

A. Pengertian

       Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. secara Etimologi, Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa italia (1561) maneggiare yang berarti "mengendalikan," terutamanya "mengendalikan kuda" yang berasal dari bahasa latin manus yang berati "tangan". Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti "kepemilikan kuda" (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.

B. Teori Manajemen

  1. Manajemen Ilmiah
       Manajemen ilmiah kemudian dikembangkan lebih jauh oleh pasangan suami-istri Frank dan Lillian Gilbreth. Keluarga Gilbreth berhasil menciptakan micromotion yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut. Gerakan yang sia-sia yang luput dari pengamatan mata telanjang dapat diidentifikasi dengan alat ini, untuk kemudian dihilangkan. Keluarga Gilbreth juga menyusun skema klasifikasi untuk memberi nama tujuh belas gerakan tangan dasar (seperti mencari, menggenggam, memegang) yang mereka sebut Therbligs (dari nama keluarga mereka, Gilbreth, yang dieja terbalik dengan huruf th tetap). Skema tersebut memungkinkan keluarga Gilbreth menganalisis cara yang lebih tepat dari unsur-unsur setiap gerakan tangan pekerja.

  2. Pendekatan Kuantitatif
      Pendekatan kuantitatif adalah penggunaan sejumlah teknik kuantitatif seperti statistik, model optimasi, atau simulasi komputer untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan. Pengembangan kuantitatif muncul dari pengembangan solusi matematika dan statistik terhadap masalah militer selama Perang Dunia II. Setelah perang berakhir, teknik-teknik matematika dan statistika yang digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan militer itu diterapkan di sektor bisnis. Pelopornya adalah sekelompok perwira militer yang dijuluki "Whiz Kids". Para perwira yang bergabung dengan Ford Motor Company pada pertengahan 1940-an ini menggunakan metode statistik dan model kuantitatif untuk memperbaiki pengambilan keputusan di Ford.
 
C. Fungsi Manajemen
 
       Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga, yaitu:
  1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
     2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi    
         kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan 
         pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah 
        dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus 
        dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa 
         yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.

     3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok  
         berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.

D. Sarana Manajemen

       Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools). Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6M, yaitu men, money, materials, machines, method, dan markets. 
  • Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi.  
  • Money atau Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan.
  • Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi
  • Machine atau Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
  • Metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer.
  • Market atau pasar adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan (memasarkan) produknya. 
E. Prinsip Manajemen

       Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah. 
       Menurut Henry Fayol,  seorang pencetus teori manajemen yang berasal dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari :
  1. Pembagian kerja (Division of work)
  2. Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)
  3. Disiplin (Discipline)
  4. Kesatuan perintah (Unity of command)
  5. Kesatuan pengarahan (Unity of direction)
  6. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri
  7. Penggajian pegawai
  8. Pemusatan (Centralization)
  9. Hirarki (tingkatan)
  10. Ketertiban (Order)
  11. Keadilan dan kejujuran
  12. Stabilitas kondisi karyawan
  13. Prakarsa (Inisiative)
  14. Semangat kesatuan, semangat korps